Rabu, 30 September 2015

YA TUHAN KU

Angin malam berhembus kencang
Ku terlelap tidur beratap langit
Rembulan malam selalu menerangiku
Serta bintang-bintang kerap menghiburku

Biarlah aku tidur di permadaniku
Biarlah aku duduk di kursi singgahsanaku
Jangan kau kasihani diriku
Jangan pula kau terbebani dengan kesedihanku

Sementara siang kian menjelang
Sebentar lagi waktu berubah petang
Aku masih saja terus bersabar
Menunggu waktu yang kian merajam

Ingin rasanya ku teteskan air mataku
Ingin rasanya bisa berdoa lagi seperti dulu
Dalam kedamaian yang pernah kurasakan
Di dalam pelukan orang yang ku sayang

Ya Tuhan ku
Biarlah jika ini sudah menjadi takdirku
Aku hanya berharap kepada MU
Jangan pisahkan kami dari kerasnya dunia MU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar